Minggu, 24 Februari 2013

ESKRIM UBI UNGU

Sampai menginjak usia 4 tahun, Aisha belum pernah merasakan nikmatnya makan eskrim. Yah, begitulah, susu dan telur menjadi kendala untuk bisa menyantapnya. Terkadang, saya sebagai ibunya merasa prihatin sekali ketika melihat teman-temannya sedang makan eskrim dengan nikmatnya, sementara si krucil hanya duduk terdiam sambil menatap ke arah mereka. Atau di kala bermain seorang diri, ia seringkali berimajinasi sedang menikmati eskrim lezat seperti teman-temannya. Wadoooh.... bagaimana ini ya? Suatu waktu, ia pernah bilang bahwa ia ingin sekali makan eskrim. Kemudian, ia pun sering mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan seperti, "Kapan adek boleh makan eskrim?", "Kalau adek sudah besar, boleh  makan eskrim?" atau "Kalau adek sudah sembuh alerginya, adek mau makan eskrim ah...". Karena sudah tidak tahan mendengar celotehan semacam ini, maka saya segera mencari-cari resep eskrim di internet. Alhamdulillah, ketemu resepnya di web Manifest Vegan. Tanpa susu, tanpa telur. Cocok sekali untuk Aisha. Tanpa membuang waktu, mami pun segera membuatnya.
Berhubung saya belum memiliki ice cream maker (ihik... ihik...), maka sayapun menggunakan food processor untuk menghasilkan tekstur lembut si eskrim. Boleh dibilang, eskrim ini adalah eskrim abal-abal.... Tapi rasanya lumayan juga... dan yang terpenting, akhirnya anakku bisa merasakan nikmatnya makan eskrim, walaupun tidak senikmat eskrim yang sesungguhnya. Tapi untuk Aisha, ini sudah merupakan kado tiada tara...
Buat yang mau nyoba, ini resepnya ya...


ESKRIM UBI UNGU

Bahan:

2cup (550gr) ubi ungu, kukus
1 1/4cup gula halus
1 1/2cup santan
1cup susu soya
1/2 - 3/4sdt garam

Cara membuat:

Masukkan semua bahan ke dalam food processor dan proses hingga halus. Simpan ke dalam freezer. Proses kembali menggunakan food processor setiap 3 jam sekali hingga dihasilkan tekstur sesuai keinginan.

Mhhhh... nikmatnya  makan eskrim...

Postingan ini juga saya serahkan ke Masak Bareng Yuuk. Kebetulan temanya mengenai ubi... Yuuuuk ikutan...



1 komentar:

Yekti mengatakan...

Akhirnya saya menemukan teman senasib, suamiku juga alergi, jadi harus puter otak kalau mau masak,

makasih ya resep-resepnya, boleh dicobakan...

salam
yekti.nyfandi@gmail.com